Ayah
saya Muhammad Nawawi Patinrori, seorang guru kepala SD dan ibu saya Puang
Rosmani seorang ibu rumah tangga biasa memberikan nama kepada saya: Alfian
Nawawi. Kedua manusia tercinta itu melahirkan dan membesarkan saya di kampung
kecil bernama Palampang, 25 kilometer dari Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan. Saya biasa dipanggil dengan nama "Ivan", "Igo" dan "Daeng Janggo". Sejak
dulu sekali, saya kerap memakai nama pena Ivan Kavalera khususnya di sastra siber
dan semasa menjadi penyiar di sebuah radio swasta di Bulukumba selama sepuluh tahun.
Saat
ini saya mensyukuri dan menikmati hidup sebagai author, blogger, youtuber, dan
petani. Dan sebagai suami dari Israwaty Samad dan ayah dari Ahmad Dihyah
Alfian.
Saya suka betah
berlama-lama kalau berhubungan dengan literasi, sastra dan jurnalistik. Alasan
itu pula yang menggoda hati saya untuk ikut sebagai salah satu pendiri dan
dewan redaksi Majalah Purakasastra (2014-2015), pendiri dan pemimpin redaksi portal
berita dan live streaming yang pertama di Bulukumba, rca-fm.com (2009-2014), jurnalis majalahmitos.com (2011-2012), penulis freelance di situs bugisposonline.com, beritabulukumba.com, dan
beberapa situs Islam (2011-sekarang). Menulis artikel, esai, puisi dan cerpen pada
beberapa media nasional dan lokal, di antaranya Harian Fajar Makassar dan
Harian Radar Selatan. Namun juga sempat mengunyah pengalaman bekerja
mengandalkan fisik ketika menjadi buruh harian selama tiga bulan di PT. Argus Rezky
Pratama, Tanete Bulukumba (2016).
Selain
blogging dan jurnalistik saya juga hobi menulis buku. Alhamdulillah beberapa yang
telah terbit antara lain: Inspiring
Bulukumba (Mafazamedia,
2014); karya dalam bidang sastra dimuat
dalam beberapa antologi, antara lain: Rumah Putih; Antologi Puisi
Serumah (Ombak, 2013), bersama 87 penulis Nusantara dalam kumpulan
esai memoar Sebuah Obituari: Ahyar Anwar yang Menidurkan dan Membangunkan
Cinta (Ombak, 2013); bersama 200 cerpenis Nusantara dalam antologi Love
Never Fails (NulisBukuCom, 2014); dan bersama 100 penyair dalam antologi
Goresan
Indah Makna Kasih Ayah Bunda (Oksana,
2014).
Saya
minta dido’akan agar buku-buku lainnya bisa saya rampungkan dan menyusul
terbit, di antaranya: Surat buat Dihyah, Lensapedia Bulukumba,
Sesobek Catatan Kaki Revolusi, Big Bang, 50 Cara Mudah Menghasikan Uang dari
Internet, Radio dan Local Wisdom,
Lori (novel), Samindara
- Antologi Cerita Rakyat Bulukumba,
dan Kembalikan Kelaminku (kumpulan cerpen).
Situs ini
merupakan blog saya yang terakhir. Untuk mengenang blog Sastra Radio, Kedai Kopi (2009-2013)
dan beberapa blog pribadi lainnya yang telah menjadi museum di dunia maya. Blog-blog
tersebut sekarang menjadi “rumah angker” lantaran sudah lama tidak
terurus. Jujur, masalah teknis bercampur waktu yang sempit. Sebenarnya pula, bukan sekedar
mengenang. Lebih dari itu. Karena saya tetap ingin menjadi seorang blogger dan selalu
merindukan sahabat-sahabat blogger saya. Di situs inilah tempat saya sekarang
yang paling luang untuk berbagi, berdiskusi dan bersilaturahim. Seperti dulu lagi. Kita bertukar tangkap dengan lepas! Lagi, saat ini.(*)
0 komentar:
Posting Komentar